Minggu, Agustus 02, 2009

Manchester United : From Zero to The Real Hero


Manchester United FC. Sebuah klub yang berasal dari kota Manchester, Inggris ini mungkin termasuk salah satu klub yang paling tersukses di dunia. Berbagai trophy juara telah berhasil di dapat, mulai dari liga domestik, di sektor Eropa, hingga ke kancah dunia. Soal pemain, MU juga tidak kalah dengan klub-klub Eropa lainnya. Banyak pemain bintang lahir dari klub ini. Mulai dari era Jack " Gunner " Rowley di tahun 1937, " Busby Babes " di tahun 1950, hingga dinasti Sir Alex Ferguson yang masih berjalan sampai sekarang.


Namun siapa sangka bahwa klub setangguh MU ini awalnya didirikan oleh pekerja lintasan kereta api yang ingin menyalurkan hobi sepakbola mereka?


Semuanya berawal di Newton Health pada 1878. Saat itu, sekelompok pekerja lintasan kereta api Lancashire dan Yorkshire sepakat untuk membentuk sebuah klub sepakbola yang bernama Newton Health LYR ( Newton Health Lancashire & Yorkshire Railways ). Mereka pun memutuskan juga untuk membuat kaos tim yang berwarna hijau-emas.


Selama 10 tahun, Newton Health semakin disegani dan ditakuti karena sering memenangkan pertandingan persahabatan dengan klub lain. Tapi mereka masih tidak mau untuk ikut Liga Inggris. Barulah di musim 1890-1891 mereka mendaftarkan diri untuk ikut. Namun sayang, mereka ditolak untuk menjadi anggota Liga Inggris.


Mereka harus menunggu dua musim untuk bisa mengikuti Liga Inggris. Setelah resmi bergabung pada tahun 1892, mereka memutuskan hubungan dengan stasiun kereta api dan mengganti LYR menjadi Newton Health FC.


Pada musim kedua mereka, Heathens ( Julukan Newton Health ) terdegradasi ke divisi II. Penderitaan mereka bertambah karena klub merugi. Presiden William Healey, memiliki niat untuk melegonya. Heathens semakin merana karena markas mereka, Lapangan Bank Street disita oleh pengadilan.


Nyaris bangkrut, kaspten tim Harry Stafford punya ide untuk mengadakan penggalangan dana. Tapi ternyata bukan itu yang menyelamatkan tim. Justru anjing peliharaan milik Stafford lah yang berperan. Anjing itu hilang saat acara penggalangan dana dan ditemukan oleh John Henry Davies, pemilik sebuah perusahaan anggur.
Davies membujuk Stafford agar menjual anjingnya. Awalnya dia tidak mau, hingga akhirnya Davies berjanji akan menginvestasikan sejumlah uang untuk klub bila Stafford bersedia menjualnya. Stafford setuju untuk menjual anjingnya yang dijuluki The Saint Bernard itu. Kelak anjing tersebut akan menjadi maskot tim MU yang selalu mendampingi para pemain untuk bertanding di manapun mereka bermain. Davies apun menepati janjinya. Dia memberikan dana 500 pounds per orang untuk menyelamatkan Heathens. Dia pun mengambil alih kepemilikan Heathens.


Keputusan pertama Davies adalah mengubah nama klub. Dia ingin agar kata Manchester diikutsertakan. Hingga akhirnya seorang imigran asal Italia, Luis Rocca mengusulkan kata United dan langsung disetujui. Semenjak 26 April 1902, lahirlah Manchester United ( MU ).


Musim 1902-1903 adalah musim pertama MU berlaga di Liga Inggris. Mereka berhasil promosi kembali ke Divisi I pada 1906-1907. Mereka meraih gelar pertama pada 1907-1908 dengan menjuarai Divisi Utama dan Charity Shield. Semenjak saat itu, MU mulai bangkit dan menjadi klub besar di Liga Inggris.


Musim 1910-1911, mereka pindah ke markas baru di Old Trafford. Old Trafford adalah stadion yang dibangun oleh Davies pada tahun 1909 dengan biaya 60 ribu pounds. Stadion itu resmi dibuka pada 19 Februari 1910.


Diawali dengan kekalahan 3-4 dengan Liverpool, mereka kembali menjadi kampiun untuk kedua kalinya. Sejak itulah, perjalanan MU naik turun. Mereka sempat terdegradasi 3 kali hingga akhirnya datanglah pelatih Matt busby untuk menangani MU.


Busby yang mulai menangani MU semenjak tahun 1945 memberikan suatu inovasi dengan kebijakan merekrut pemain muda dari mana saja. Menurut dia, sukses klub tidak hanya ditentukan oleh pemain berpengalaman saja.



Ternyata kebijakan itu membawa hasil pada era 1950-1960 an. Dimana MU berhasil 5 kali juara liga dan menjadi klub Inggris pertama yang tampil di Piala Eropa pada 1957. Mu berhasil lolos hngga semifinal sebelum kandas di tangan Real Madrid.


Busby benar-benar mengandalkan potensi pemain-pemain muda di dalam skuadnya. Terbukti dari rata-rata umur skuadnya pada musim 1956-1957, umur rata-rata mereka seiktar 22 tahun! Tidak ada yang lebih dari 30 tahun. Oleh karena itu, mereka dijuluki " Busby Babes " sampai sekarang.


Sebuah tragedi menakutkan terjadi pada 6 Januari 1958. Setelah bertanding melawan Red Star Belgrade di perempat final Piala Champions, skuad Red Devils pulang dengan pesawat terbang milik British European Airways. Pesawat tersebut kemudian mengisi bahan bakar di Bandara Riem, Muenchen, Jerman. Setelah mengudara, salah satu mesin pesawat mati dan pesawat itu jatuh di Muenchen. Tragedi ini menyebabkan 8 pemain dan 3 staff MU tewas. Para pemain yang tewas adalah Roger Byrne, Geoffrey Bent, Eddie Colman, Mark Jones, Duncan Edwards, Tommy Taylor, David Pegg, dan Liam Whelan. Hingga sekarang, peristiwa itu dikenal dengan The Munich Air Disaster .



Setelah dirawat intensif sealam 2 bulan, Busby kembali bekerja untuk membentuk tim baru. George Best, Denis Law dkk direkrut untuk menutupi lubang yang ada di skuad MU. Hasilnya ternyata sangat ampuh. Skuad baru itu berhasil memenangkan piala FA musim 1962-1963, dan juga menjadi juara Divisi Utama pada tahun 1964 dan 1966. Hingga akhirnya puncak kecermelangan Busby terjadi pada musi 1967-1968. The Red Devils berhasil menjuarai Piala Champions setelah mengalahkan Benfica dengan skor 4-1.


Masih ada satu lagi sosok yang hebat di kamar ganti MU selain Sir Matt Busby. Dialah Sir Alex Ferguson. MU sempat mengalami penurunan saat Matt Busby turun dari posisinya sebagai pelatih dan berpindah sebagai General Manager di akhir musim 1968-1969. Banyak pelatih didatangkan seperti Wilf McGuinnes ( Asisten Pelatih Busby ), Frank O'Farrel, Tommy Docherty, Dave Sexton, dan Ron Atkinson pada kurun waktu 1971 hingga 1986. Namun, nama-nama tadi tidak dapat membawa MU meraih prestasi yang membanggakan.

Akhirnya ditunjuklah Sir Alex Ferguson untuk menangani The Red Devils. Kesuksesannya bersama Aberdeen menjadi pertimbangannya. 6 November 1986 Ferguson resmi mendarat di Old Trafford. Sempat hampir dipecat di awal-awal musimnya bekerja, namun petinggi MU memutuskan tetap mempercayakan bangku pelatih pada Fergie.



Ferguson mulai menambang gelar tahun 1993. Dan itu terus berulang 11 kali hingga tahun 2009. Dia pun juga berhasil mencatat sebuah sukses monumental saat MU berhasil meraih gelar treble winners di Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Champions pada tahun 1999.


The greatest two minutes in the history of sport. Demikian istilah sukses MU di final Liga Champions tahun 1999. Sempat tertinggal 1-0 oleh Bayern Muenchen, MU berhasil mencetak 2 gol hanya dalam waktu 2 menit di masa injury time melalui Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solksjaer di menit 91 dan 93.


Semenjak saat itulah, MU menjelma dari hanya sebuah klub para pekerja lintasan kereta api menjadi sebuah klub raksasa yang sukses di segala bidang. Berebagai rekor telah dicetak MU hingga saat ini, termasuk menyamai rekor 18 kali juara Liga Inggris yang sebelumnya dipegang oleh Liverpool.


MU telah memberikan suatu contoh pada kita, bagaimana kah istilah From Zero to Hero dala dunia sepak bola Eropa. Bravo MU!!

Tidak ada komentar: